Senin, 11 Februari 2008

Resepsi Pernikahan - Wedding Reception

MOBIL PENGANTIN - BRIDAL'S CAR

Kesiapan Mobil Pengantin merupakan suatu hal yang penting untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi kedua mempelai.

Bridal Car readiness is an important thing to provide comfort and security for both spouses.


AKAD NIKAH - WEDDING PROMISES

Akad nikah merupakan moment pengesahan secara administrasi kenegaraan maupun agama, dan biasanya dilakukan sebelum resepsi pernikahan. Sehingga alokasi dan ketepatan waktu sangat penting agar acara berikutnya berjalan lancar dan sesuai waktunya.

The Wedding Premises is a moment of ratification of the administration of state and religion, and is usually done before the wedding reception. So that the allocation and timeliness is very important for the next event run smoothly and according to time.


HANTARAN - GIFT


KATERING VIP & PENGANTIN -
CATERING SERVICES FOR VIP & THE BRIDE


KATERING - CATERING SERVICE

LENGSER - LENGSER

MUSIK PENYAMBUTAN - WELCOME MUSIC

TARIAN PENYAMBUTAN - WELCOME DANCE

TARIAN PEMYAMBUTAN - WELCOME DANCE

PANGGUNG PERNIKAHAN - WEDDING DECORATION

PANGGUNG PERNIKAHAN - WEDDING DECORATION

Jumat, 08 Februari 2008

Upacara Pernikahan - Wedding Ceremony

Indonesia dikenal sebagai Nusantara yang berasal dari kata Nusa dan Antara. Yaitu suatu kawasan yang diapit oleh dua samudra, yaitu Samudra Pasific dan Samudra Hindia, serta terletak diantara 2 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia terbentang dari Sabang di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam hingga Merauke yang terletak di Propinsi Papua dan terdiri dari beribu pulau.

Indonesia is known as the Archipelago from Nusa and Antara words. That is an area flanked by two oceans, the Pacific Ocean and Indian Ocean, and located between 2 continents, the continent of Asia and Australia continent. Indonesia spread from Sabang in the Province of Nanggroe Aceh Darussalam, to Merauke in Papua Province and consists of thousands of islands.


Keberadaan tersebut menimbulkan keberagaman dalam berbahasa dan berbudaya. Keberagaman berbudaya tersebut tercermin antara lain dalam keberagaman acara dan upacara pernikahan. Beberapa garis besar acara pernikahan tersebut antara lain dapat djabarkan dalam beberapa tahapan.

The diversity in language and culture are cause by those existences. That cultural diversity is reflected among others in a variety of events and weddings. Some wedding outline can be explained in several stages.


TAHAP KENALAN ACQUAINTANCES STAGE


Merupakan kegiatan dimana keluarga calon pengantin pria berkunjung ke keluarga calon pengantin putri untuk saling berkenalan dan sekaligus menanyakan apakah si anak perempuan sudah ada yang mengikat atau belum. Hal ini sebagai perlambang bahwa perkawinan bukan hanya persatuan antara pria dan wanita tetapi juga merupakan bersatunya dua keluarga. Biasanya kedatangan keluarga laki-laki dengan membawa buah tangan berupa makanan kue-kue tradisional.

Is an activity where the grooms family to visit the bride's family to meet each other and simultaneously asked if the girl had no binding or binding. It is a symbol that the marriage is not only a union between a man and woman but also a merging of two families. Normally the man’s family arrive bring fruits or traditional cakes.


TAHAP LAMARAN PREPOSITION STAGE


Merupakan pembicaraan antar keluarga, dengan melibatkan calon mempelai wanita dimana maksud kedatangannya untuk meminta putri keluarga wanita akan di jodohkan dengan anaknya. Setelah pihak perempuan menerimanya maka dilanjutkan dengan acara serah peningset(biasanya berupa: Kain panjang, kebaya, selop, perlengkapan pakaian,1 stel baju, tas, kosmetik, perhiasan, kue dan buah-buahan). Biasanya dalam adat Jawa keluarga pengantin pria menyerahkan juga pisang raja sebagai perlambang bahwa calon penganting akan menjadi raja sehari dan perlambang bahwa pria yang akan menjadi kepala rumah tangga. Kemudian dilanjutkan pembicaraan mengenai hari dan tanggal pernikahan.

It is a conversation between the families, involving the bride where the purpose of coming to ask her daughter's family will be engage with his son. After the women accept the preposition the ceremony continued with “peningset” – something for binding (usually in the form: long garment, “kebaya”, slippers, clothing accessories, 1 set of clothes, bags, cosmetics, jewelry, cakes and fruit). Usually in the Javanese tradition handed the groom's family a “pisang raja” – king banana, also as a symbol of plantain the bride and the groom that will be king for a day and a symbol that the man who would become head of the family. Then the discussion is followed with determination of the day and the date of the ceremony.


TAHAP MIDODARENI BE AND ANGEL STAGE


Merupakan kegiatan dimana pada hari tersebut adalah hari terakhir bagi mempelai wanita menjadi seorang gadis dan diyakini pada masa akhir tersebut turunlah 1001 (seribu satu) Bidadari mendampingi calon mempelai. Pada saat Midodareni ini keluarga calon pengantin putri dilaksanakan:

1. Siraman: Yaitu upacara yang menggambarkan saat terakhir calon mempelai menjadi tanggung jawab orang tua yang di tandai dengan memandikannya kembang setaman oleh orang tua mempelai dan sesepuh.

2. Jualan (dodol ,jawa) dawet oleh calon orang tua calon pengantin, pada adat Jawa

3. Malam harinya diadakan acara Malam Midodareni yaitu perbincangan keluarga semalam suntuk menemani hari terakhir pengantin wanita bersama keluarganya dan mengakhiri masa lajangnya.

Is an activity where the day is the last day for the bride to be a virgin and believed in the end it came down in 1001 (one thousand one) Angel accompany bride. At this Midodareni the bride's family held:

1. Siraman / Bathing: It is the ceremony which describes the last moment bride is the parent responsibility in the mark with a garden flowers bathing (Kembang Setaman) by parents and elders of the bride.

2. Selling (dodol, Java) Dhawet by brides parents, in traditional Javanese

3. That evening the event was held the night of Midodareni is whole night conversations with the family the last day of the bride with her family and ends the bachelor.


TAHAP IJAB KABUL/AKAD NIKAH APPLICATION STAGE


Merupakan tahap peresmian sebagai suami istri secara sah baik menurut agama maupun pemerintah (menurut adat Surabaya dan beberapa daerah waktu akad nikah kedua mempelai tidak dipertemukan).

Is the opening stage as husband and wife both legally and the government according to religion (according to the Surabaya culture and some areas the bride and the groom was not reconcilable).


TAHAP TEMU PENGANTEN / RESEPSI PERNIKAHAN WEDDING CEREMONY


Merupakan Upacara dipertemukannya kedua mempelai diawali dengan arak-arakan prosesi kedatangan pengantin pria dengan cucuk lampah atau lengser (Sunda) pembawa tombak, pembawa ayam jago,(loro pangkon) kembar mayang, pengantin pria diapit oleh sesepuh putri domas,kedua saudara dan orang tua serta iringan musik / tembang, sedangkan mempelai putri diawali dengan cucuk lampah yang membawa beras kuning dalam bokor kencana, pembawa kembar mayang, pengantin putri yang diapit kedua orang tua, serta pembawa ancak, bubakan, Bubak kawah apabila pengantin putri merupakan anak putri pertama, sebelum mempelai bertemu pembawa loro pangkon dan beras kuning saling bersilat lidah tentang ilmu kejawen dan tasawuf islam dan dilanjutkan dengan adu pencak silat yang di akhiri dengan kekalahan pihak laki-laki. Kemudian kedua pengantin di pertemukan dengan bersalaman dan disini pengantin pria memberikan sapu tangan (biasanya berisi uang atau kenang-kenangan lain) sebagai bekusut dan dilanjutkan dengan dilakukan sungkeman serta bubakan. Selesai prosesi temu pengantin di lanjutkan ramah tamah dan hiburan. Acara ini biasanya dilaksanakan bersamaan dengan resepsi pernikahan.

Temon or Wedding ceremony is begins with procession with the groom's arrival cucuk lampah or Lengser (Sunda) carrying a spear, carrying a rooster, (loro pangkon) twin Coconut Virgin, the bridegroom's flanked by the elder, Prince of Domas, two brothers and parents and traditional music / tembang, while beginning with the bride Cucuk Lampah carrying yellow rice in a golden bowl, carrier Virgin twins, princess bride flanked by both parents, and the carrier rack, bubakan. Bubak crater where the bride is the first daughter, before the bride meet loro pangkon and yellow rice carriers are debate each other about the science of Javanese and Islamic Sufism and continued with the martial art contest at the end with the defeat of the men. Then the bride and groom will meet with a handshake and gives the bride his handkerchief (usually contains money or other memento) as bekusut and continued with Sungkeman and bubakan. After that the bridal procession continued with hospitality. This event is usually held in conjunction with the wedding reception.